Bagaimana Jika Suami Salah Tidak Mau Minta Maaf? BUNDA.co – Seperti sudah dari sononya, pria memiliki ego yang jauhhh lebih tinggi dari cewek. Makanya para suami itu lebih jago kalo dalam urusan egois, ingin menang sendiri, dan tak bisa disalahkan.
[Image by. Merdeka.com]
Tapi jangan salah. Tuhan menciptakan kehidupan itu sepakat. Ada jelek, ada baiknya juga. Ego seorang pria juga satu paket dengan kelebihannya. Pria rela lelah bekerja demi menafkahi anak istri, padahal kalau dipikir-pikir istrinya sering tidak bersyukur loh.
Pria juga akan berdiri paling depan ketika ada yang mengganggu keluarganya. Sebab ia merasa bertanggung jawab atas keluarganya. Bahkan untuk urusan spele seperti memasang lampu, suami jugakan yang biasanya diandalkan?
Naluri pria sebagai pemimpin rumah tangga inilah yang membuatnya sulit berada di posisi yang disalahkan. Ia pemimpin, Ia-lah raja. Sulit baginya berada di posisi “dituding salah” meski ia sadar dirinya bersalah.
Makanya, pria yang bersalah akan semakin marah ketika disalah-salahkan oleh istri. Harusnya kalau salah minta maaf kan? Ini malah kebalik. Tapi memang begitulah kebanyakan.
Bukan berarti saya membela pria ya bunda cantik. Saya sendiri juga wanita. Maksud saya di sini adalah, mencoba memahami apa yang ada di pikiran pasangan. Sebab pemahaman yang baik pada suami akan membuat kita lebih mudah mengatasi kemarahannya.
Suami marah kok kita malah kebakar dan ikutan marah, bubar sudah. Bisa-bisa akan saling memaki dan berujung pada rasa benci satu sama lain. Jika kemarahan suami bisa diatasi dengan cara baik, mengapa tidak?
Itulah mengapa wanita musti tahu cara menaklukkan suami dengan kekuatan yang dimiliki. Kekuatan itu bukan berupa ketangguhan untuk bicara kasar, bukan juga kesigapan mulut membalas makian suami. Juga bukan dengan suara kemarahan yang lebih lantang, namun dengan pemahaman perasaan suami, kesabaran, dan pengertian.
Jika suami bersalah dan sekiranya dia sadar dengan kesalahannya, ya sudah. Diam saja. Nggak usah minta suami minta maaf segala.
Jangan menuding-nuding dan menyalahkan. Lapangkan pikiran. Besikaplah baik seolah kita tidak mempermasalahkan kesalahnnya meski dalam hari rasanya pingin njitak ubun-ubunnya. Hehehehe…
Ketika pria merasa nyaman hidup dengan kita, ketika pria merasa beruntung memiliki istri seperti kita, akan mudah baginya untuk belajar menjadi suami yang lebih baik demi istrinya. Inshaallah. Karena hal baik yang kita lakukan, pasti akan dibalas dengan kebaikan pula. Jadi jika kesabaran kita belum membuahkan hasil, besarkan hati, bersabarlah.
Jangan lupa share ke sahabat kita ya, bisa jadi tindakan kecil kita akan membantu mereka^^