Waktu yang Tepat Untuk Berhubungan Agar Cepat Hamil

Waktu yang Tepat Untuk Berhubungan Agar Cepat Hamil

Waktu terbaik untuk berhubungan suami istri agar cepat hamil adalah menjelang dan pada saat ovulasi. Ovulasi juga sering disebut sebagai masa subur. Bagi yang belum tahu, bisa baca artikel Apa itu Ovulasi Dan Masa Subur? Sekarang kita masuk pada pembahasan mengenai waktu terbaik untuk berhubungan intim supaya cepat hamil.

Waktu yang Tepat Untuk Berhubungan Agar Cepat Hamil

Waktu yang Tepat Untuk Berhubungan Agar Cepat Hamil

Masa subur terjadi pada hari ke-16 setelah haid pertama atau hari ke 14 sebelum haid selanjutnya. Namun untuk berhubungan intim agar cepat hamil, tidak cukup hanya berhubungan suami istri pada dua tanggal itu saja. Pasalnya, kita tidak benar-benar tahu kapan waktu terjadinya ovulasi, bisa maju ataupun mundur.

Saat tepat berhubungan adalah hari ke 10 sampai ke 20 setelah haid pertama. Jika haid pertama tanggal 1 Februari, hubungan intim baiknya dilakukan pada tanggal 10, 12, 14, 16, 18, dan 20 Januari. Patokan rentang waktu ini bukan kamu buat sembarangan, namun berdasarkan informasi dari dokter kandungan.

Rentang waktunya memang tidak setiap hari. Tujuannya agar sperma lebih dulu matang. Sperma yang matang memiliki kemampuan membuahi yang lebih tinggi dari pada sperma yang terlalu muda.

Rentangnya juga tak baik jika terlalu lama. Jika sperma yang dikeluarkan sudah terlalu matang, bukannya lebih bagus dan kuat, namun justru mati.

Jadi sperma perlu dikeluarkan secara rutin agar sperma yang matang keluar dan digantikan sperma yang baru. Sperma jika sudah terlalu lama tidak dikeluarkan akan mati tidak akan bisa membuahi sel telur.

Baca juga:

7 Makanan Agar Cepat Hamil, Terbaik Berdasar Riset!

10 Kebiasaan yang Harus Dihindari Jika Ingin Cepat Hamil

Untuk membantu mengingat tanggal-tanggal masa subur, kalau bisa lakukan penandaan pada haid pertama. Cara ini untuk memudahkan kita menghitunga tanggal berapa mulai berhubungan intim saat program kehamilan.

Nah, sekarang sahabat BUNDA.co sudah tahu dong kapan waktu yang tepat untuk berhubungan agar cepat hamil. Selamat mencoba, semoga segera berhasil.

Apa itu Ovulasi Dan Masa Subur?

Apa itu Ovulasi Dan Masa Subur?

Dalam program kehamilan, kita bakal sering mendengar istilah masa subur dan ovulasi. Hubungan seks agar cepat hamil paling tepat dilakukan 1-2 hari sebelum ovulasi serta pada saat ovulasi terjadi.

 Apa Itu Ovulasi dan Masa Subur

Apa Itu Ovulasi dan Masa Subur

Ovulasi adalah peristiwa lepasnya sel telur di rahim. Sel telur yang dilepas ini akan berjalan ke sebuah saluran telur yang bernama tuba falopi.

Masa subur adalah masa hidup sel telur yang dilepaskan rahim sampai berada di tuba falopi dan siap dibuahi. Jika sel telur yang di tuba falopi ini bertemu sperma, kemungkinan besar terjadi pembuahan yang menyebabkan wanita hamil. Jika tidak ada sperma masuk, maka sel telur akan luruh dan terjadi menstruasi.

 

Kapan Ovulasi Terjadi

Dalam satu kali periode menstruasi, ovulasi hanya terjadi 1-2 hari. Biasanya ovulasi terjadi pada hari ke-16 sejak hari pertama menstruasi atau 14 hari sebelum haid berikutnya.

                                                       Baca Juga:

                                                       Contoh Menghitung Masa Subur Wanita Agar Cepat Hamil

                                                       Waktu yang Tepat untuk Berhubungan Agar Cepat Hamil

                                                       Panduan Lengkap CARA CEPAT HAMIL by dr. Rosdiana Ramli, SpOG

 

Kegunaan Mengetahui Masa Ovulasi

1. Mempertinggi peluang hamil

Bagi yang sedang menjalankan program hamil, sangat penting mengetahui saat terjadinya ovulasi. Jika seks dilakukan pada waktu yang tepat maka peluang hamil menjadi lebih tinggi.

2. Memperkecil peluang hamil (KB Alami)

Mengetahui waktu ovulasi juga berguna bagi pasangan yang sedang menunda kehamilan namun tidak ingin progam KB. Caranya dengan menghindari berhubungan intim pada hari-hari mendekati ovulasi.

Perlu diketahui bahwa dalam tubuh wanita, sperma bisa bertahan hingga tiga hari. Jika hubungan suami istri tidak dilakukan pada masa subur tapi ternyata saat masa subur datang sperma masih bertahan hidup di saluran telur, kehamilan tetap bisa terjadi.

Artikel ini semoga bisa membantu agan dan sista yang sedang bertanya-tanya mengenai apa itu masa subur dan ovulasi. Bagi yang sedang program kehamilan, semoga lekas hami ya.

Contoh Menghitung Masa Subur Wanita Agar Cepat Hamil

Contoh Menghitung Masa Subur Wanita Agar Cepat Hamil

Kita tidak bisa benar-benar tahu kapan sel telur dilepaskan. Untuk itu, agar bisa cepat hamil, hubungan suami istri baiknya dilakukan 1-2 hari sebelum ovulasi dan pada saat ovulasi terjadi. Harapanya, saat sel telur di lepaskan di saluran telur, sperma sudah siap menyambutnya.

Contoh Cara Menghitung Masa Subur Wanita

Image by Eviantart

Contoh Menghitung Masa Subur Wanita

Ovulasi seringnya terjadi 16 hari setelah haid pertama atau 14 hari sebelum haid berikutnya. Lebih jelas mengenai cara hitung masa subur secara akurat bisa dilihat pada contoh berikut.

1. Cara Menghitung Masa Subur Setelah Haid

Bunga (bukan nama sebenarnya, he he), menstruasi hari pertama pada 2 Januari, maka masa subur Bunga adalah hari ke-16 yakni pada tanggal 18 Januari. Kok bisa dapat tanggal 18 Januari itu dari mana? Itu berasal dari 2 Januari ditambah 16 Hari sehingga ketemu 18 Januari.

 

2. Cara Menghitung Masa Subur Sebelum Haid

Setelah menstruasi pada 2 Januari, jadwal menstruasi Bunga selanjutnya diperkirakan jatuh pada 31 Januari. Maka masa suburnya adalah pada tanggal 17 Januari. Kok bisa dapat tanggal 17 Januari itu dari mana? Itu berasal dari 31 Januari dikurangi 14 Hari sehingga ketemu 17 Januari.

Baca juga:

10 Kebiasaan yang Harus Dihindari Jika Ingin Cepat Hamil

5 Penyebab Susah Hamil yang Paling Sering Terjadi

7 Akibat Tidak Bisa Hamil yang Kerap Hantui Istri

Jadi kalau ingin cepat hamil, rutinlah berhubungan suami istri sejak hari ke-10 sampai hari ke-20 dari menstruasi pertama.

Kok tidak pada hari ke-16 dari haid pertama atau hari ke-14 sebelum jadwal haid berikutnya?

Itu juga saran dari Bu Dokter kandungan terkenal yang orangnya baik dan ramah, namanya bu Dr. Mia Pramudianti. Hubungan suami istrinya sebaiknya 2 hari sekali.

Mungkin itu karena kita tidak bisa benar-benar tahu kapan ovulasi terjadi. Jadi dengan rutin berhubungan intim, harapannya jika jadwal ovulasi ternyata maju atau mundur, sudah ada sperma sudah siap menyambutnya.

Semoga informasi mengenai contoh menghitung masa subur wanita ini membantu sahabat pengunjung website BUNDA.co.

10 Kebiasaan yang Harus Dihindari Jika Ingin Cepat Hamil

Saat kehamilan belum juga datang, jangan dulu panik dan berpikir Anda dan pasangan tidak subur. Buruknya gaya hidup dapat memicu sulitnya mendapatkan kehamilan. Itulah mengapa ahli kandungan dan kesuburan Dr. Edward Marut menyarankan pasangan yang ingin hamil untuk memperbaiki gaya hidup.

Kebiasaan yang Harus Dihindari Jika Ingin Cepat Hamil Tidak Merokok

BUNDA.co – Seringkali diet efektif untuk meningkatkan kesuburan. Namun di samping diet, meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk juga dapat mempermudah seseorang mendapatkan kehamilan. Sebagamana dilansir situs Huffington Post, berikut ini 10 kebiasaan yang harus dihindari jika ingin cepat hamil.

10 Kebiasaan Yang Harus Dihindari Jika Ingin Cepat Hamil

Stress

Tak dapat dipungkiri jika setelah menikah akan banyak pertanyaan “Sudah hamil apa belum?” Satu dua kali tidak masalah. Tapi jika ada beberapa orang yang melontarkan pertanyaan senada, bisa jadi sangat mengganggu. Jika Anda merasa stress dengan kondisi itu, cobalah untuk menenangkan diri.

Lakukan hal-hal menyenangkan dan menenangkan agar tidak stress. Stress dapat mengacaukan siklus menstruasi sehingga menurunkan kesuburan.

 

Acuh Terhadap Index Masa Tubuh (IMT)

Index Masa Tubuh (IMT) dihitung berdasarkan tinggi dan berat seseorang. Digunakan untuk mengetahui jika ada kelebihan berat badan, obesitas, atau berat badan normal.

Berat badan yang berlebih dapat mempengaruhi sistem hormonal. Perubahan sistem hormonal dapat mempengaruhi pembentukan sel telur pada wanita dan sperma pada pria. Hal ini dapat menyebabkan sulitnya pasangan mendapatkan kehamilan.

Kabar baiknya, penurunan berat badan 5% saja dapat berpengaruh bagus untuk kesuburan. Namun jangan terlalu kurus karena tubuh terlalu kurus dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur. Penting untuk mengetahui berat tubuh ideal untuk mendapatkan kondisi kesuburan yang maksimal.

 

Makanan Tidak Sehat

Anda suka makan atau ngemil? Jika sedang dalam program kehamilan, cobalah untuk menghindari junk food, permen, dan lemak jenuh. Perbanyaklah makan buah-buahan, sayuran, protein rendah lemak, dan kurangi karbohirat. Ini bukan berarti Anda tak bisa makan makanan favorit, Anda hanya perlu membuat batasan.

 

Review Buku Bagus, Penting Dibaca!

Panduan Lengkap CARA CEPAT HAMIL by dr. Rosdiana Ramli, SpOG

 

 

Malas Pergi Ke Dokter

Jika usia Anda di bawah 35 dan sudah mencoba selama hampir satu tahun, atau usia sudah lebih dari 35 dan sudah mencoba selama 6 bulan tapi belum berhasil, saatnya pergi ke dokter. Dokter akan memberi saran yang sekiranya membantu meningkatkan peluang hamil.

 

Merokok

Semua orang tahu bahwa merokok buruk bagi kesehatan dan sudah ada banyak bukti ilmiah akan hal tersebut. Sebuah penelitian yang dilakukan organisasi kesehatan di British Inggris menunjukkan bahwa kesuburan perokok lebih rendah 10-40 persen daripada mereka yang tidak.

Asosiasi kesehatan reproduksi di Amerika juga mengungkapkan bahwa 13 persen ketidaksuburan disebabkan oleh konsumsi tembakau. Merokok 5 batang perhari dikatakan menurunkan tingkat kesuburan pada pria maupun wanita.

Di samping itu, merokok maupun menghisap ganja juga dapat menyebabkan keguguran, kehamilan ektopik, komplikasi kehamilan, hingga kematian bayi saat lahir. Dampak yang ditimbulkan ini berlaku pada perokok pria maupun wanita.

 

Terlalu Banyak Kopi

Meski dua cangkir kopi sehari terbukti aman dikonsumsi saat hamil, minum dalam proporsi lebih juga bisa menyebabkan sulitnya mendapatkan kehamilan. Jika ingin cepat hamil, cobalah minum kopi tanpa kafein atau yang berkadar kafein rendah. Ingat juga bahwa dalam teh maupun coklat sudah terkandung kafein.

 

Menggunakan Pelumas Berbahan Dasar Air

Jika Anda sedang berusaha mendapatkan kehamilan tapi masih menggunakan pelumas berbahan dasar air, tak mengherankan jika pembuahan belum juga terjadi. Perlu diketahui bahwa 60-100 persen gerakan sperma terhambat oleh pelumas jenis ini. Saat sperma terhambat bergerak, maka mereka akan kesulitan mencapai sel telur dan pembuahan pun akhirnya tidak terjadi.

 

Waktu Istirahat Kurang

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa hormone Leptin (yang berperan penting pada kesuburan wanita), kadarnya berkurang saat tubuh wanita kurang tidur. Cobalah untuk istirahat selama 7 jam. Jika ingin segera positif hamil, Anda sendiri harus sadar bahwa tubuh perlu istirahat yang cukup.

 

Tidak Mencari Support

Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita yang tidak juga hamil merasa cemas, tertekan, dan depresi. Jika Anda salah satu dari wanita yang cemas akan kesuburan, bicaralah dengan pasangan atau konsultasi ke dokter. Bisa juga dengan mencari komunitas yang mengalami masalah sama. Perlu diketahui bahwa 1 dari 6 pasangan mengalami kesulitan mendapatkan kehamilan. Itu artinya tidak mudah untuk menemukan komunitas tersebut.

 

Hemat Sperma Agar Cepat Hamil? Oh No!

Saat dalam program mendapatkan kehamilan, Anda tak perlu “hemat” sperma dan mengurangi intensitas hubungan seks. Tetaplah jalani kehidupan seks yang menyenangkan setidaknya dua sampai empat kali seminggu atau kapanpun Anda dan pasangan menginginkannya.

Seks yang menyenangkan dapat membuat pikiran lebih relaks dan tidur yang lebih berkualitas sehingga berpengaruh bagus bagi kesehatan dan kesuburan.

10 kebiasaan yang harus dihindari jika ingin cepat hamil di atas selain dapat meningkatkan kesuburan, jika diterapkan juga baik bagi kesehatan.

Bagi Anda yang sudah mencoba dan belum juga dikaruniai kehamilan, ingatlah bahwa hamil dan memiliki anak itu yang menentukan adalah Tuhan. Jadi jangan menyalahkan pasangan maupun diri sendiri, terpenting adalah berusaha dan berdoa.

Penyakit Herpes Genitalis Pada Ibu Hamil dan Penanganan Tepatnya

Bunda.Co – Penyakit herpes pada ibu hamil bisa menyebabkan keguguran, kerusakan syaraf janin, hingga penularan virus dari kulit kelamin ibu ke bayi saat persalinan.

Bagi yang sudah terinfeksi sebaiknya lakukan persalinan sesar agar bayi tidak tertular virus dari organ genital ibu.

Herpes termasuk dalam kelompok penyakit TORCH, yakni penyakit yang dapat mengganggu kehamilan.

Virus herpes ada dua tipe, Herpes Simplex Virus Tipe 1 (HSV-1) biasanya menyerang mulut dan Herpes Simplex Virus Tipe 2 (HSV-2) yang biasanya menyerang organ genital.

Seks Oral Menjadi Penyebab Herpes Genital

Penyebab utama herpes genital adalah aktifitas seksual dengan mereka yang terinfeksi. Herpes ditularkan melalui cairan sperma maupun cairan kelamin wanita. Dulu, herpes yang menyerang mulut diduga tidak bisa ditularkan ke organ gelital, namun rupanya hasil penelitian di lapangan menunjukkan hasil mengejutkan.

HSV-1 yang dulunya diketahui hanya menyerang mulut ternyata bisa ditularkan ke organ genital melalui seks oral. Begitu juga dengan HSV-2 yang sebelumnya hanya ditemukan pada organ genital ternyata juga dapat ditularkan ke mulut melalui seks oral.

Resiko penularan herpes pada wanita lebih besar dua kali lipat ketimbang pada pria. Tingginya resiko wanita yang tertular karena permukaan genital wanita lebih lebar dan lebih terbuka.

Penyakit Herpes pada Ibu Hamil - Gambar Konsultasi Dokter

Baru-baru ini kasus penyakit herpes genital maupun oral semakin meningkat. Jika saat remaja sudah terinfeksi herpes maka suatu saat berpotensi kambuh kembali karena sekali terinfeksi, virus akan selamanya dalam tubuh.

Pada remaja putri, terinfeksi herpes bisa menjadi masalah serius karena mereka nantinya akan jadi ibu hamil. Sebaiknya remaja putri tahu bahwa adanya herpes pada kehamilan dan persalinan bisa membahayakan ibu dan janin. 

Ciri-Ciri Penyakit Herpes Genital

Saat merencanakan kehamilan, sebaiknya ibu melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu untuk mengetahui ada tidaknya penyakit yang bisa menyebabkan gangguan kehamilan.

Mengenali ciri-ciri penyakit herpes pada wanita sangat penting sehingga jika memang diketahui mengidap herpes, bisa segera dilakukan penanganan. Meski tidak bisa disembuhkan total, deteksi dini tentu lebih baik bagi kehamilan dan janin. Berikut ciri-ciri penyakit herpes genital pada wanita:

1. Muncul semacam bisul kecil berwarna kemarahan yang jika pecah keluar air dan menyebabkan luka.

2. Nyeri

3. Demam

4. Flu

5. Sakit kepala, dan

6. Gemetaran pada kelenjar (misalnya kelenjar di leher)

Infeksi virus herpes tidak selalu menunjukkan gejala. Disarankan melakukan pemeriksaan ke dokter terutama saat merencanakan kehamilan, saat hamil, dan saat menjelang persalinan. Keselamatan ibu dan janin tentu sangat penting bukan?

Berbahaya: Terinfeksi Pertama Kali saat Hamil

Pengaruh herpes terhadap kehamilan bervariasi antara satu ibu dengan yang lainnya. Pengaruh herpes pada kehamilan yang bisa sangat membahayakan jika infeksi pertama kali terjadi semasa kehamilan.

Infeksi herpes yang terjadi pertama kali saat hamil lebih berbahaya ketimbang herpes yang sudah ada dalam tubuh ibu sebelum kehamilan dimulai.

Saat seseorang pertama kali terinfeksi herpes, umumnya gejala yang dirasakan lebih buruk ketimbang gejala herpes kambuhan. Sebagaimana dilaporkan New York Times, berikut penjelasan mengapa herpes yang pertama kali menginfeksi saat hamil lebih berbahaya ketimbang yang sudah ada sebelum kehamilan.

1. Ketika pertama kali menginfeksi, biasanya herpes memiliki masa aktif menyerang yang lebih lama ketimbang herpes kambuhan. Itu artinya lebih banyak partikel herpes yang berkembang dalam tubuh penderita.

2. Infeksi yang terjadi ketika ibu sudah hamil membuat tubuh ibu tidak memiliki cukup waktu untuk membuat antibodi terhadap penyerangan virus herpes. Alhasil tubuh ibu tidak bisa memberikan kekebalan tubuh bagi bayi terhadap virus herpes. Padahal saat persalinan normal, tubuh bayi akan bersinggungan dengan alat kelamin ibu yang bisa membuat bayi tertular.

Ibu Hamil Terkena Herpes? Ini Solusinya!

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim New York Times, diketahui bahwa herpes dapat menyebabkan keguguran. Situs Inggris BabyCentre.co.uk juga menyatakan bahwa virus herpes bisa menyebabkan keguguran.

Dalam kasus ini, virus herpes bisa masuk ke saluran plasenta sehingga menjadi salah satu penyebab keguguran.

Meskipun demikian, ibu tidak harus terlalu panik karena kasus keguguran akibat herpes sangat jarang terjadi. Ahli Kandungan Hamed Al-Taher memaparkan, ibu hamil yang terkena herpes hanya perlu ke dokter untuk mengontrol perkembangan virus herpes. Masih menurut Taher, biasanya dokter akan memberikan antivirus.

Masalah yang sesungguhnya justru terjadi saat persalinan. Jika persalinan terjadi secara normal sementara penyakit herpes ibu sedang kambuh, bayi bisa tertular saat melewati jalan lahir. Infeksi herpes bisa menyebabkan masalah serius pada bayi karena kekebalan tubuhnya masih berkembang dan belum sebaik orang dewasa.

Gambar Penyakit Herpes Genital Ibu dan Bayi

Oleh karenanya, persalinan normal dapat membahayakan kesehatan bayi. Sejauh ini langkah penanganan yang tepat adalah dengan operasi sesar. Teknik melahirkan secara sesar membuat tubuh bayi tidak perlu bersinggungan dengan alat genital ibu.

Tips Mencegah Penularan Herpes pada Bayi

Selalu ingat bahwa penyakit herpes sangat mudah menular. Bagi ibu hamil yang terinfeksi herpes, lakukan pencegahan agar buah hati tidak ikut terinfeksi. Kekebalan tubuh bayi masih belum sebaik orang dewasa. Berikut tips yang bisa ibu lakukan:

1. Pisahkan handuk dan alat mandi bayi.

2. Jaga kebersihan alat makan bayi.

3. Biasakan mencuci tangan sehabis dari toilet atau setelah menyentuh luka.

4. Saat herpes kambuh dan menyerang mulut, jangan sekalipun mencium bayi sampai luka benar-benar sembuh.

5. Meskipun tidak sedang kambuh, jangan mencium dengan mulut secara berlebihan yang membuat air liur ibu mengenai kulitnya. Meskipun tidak sedang kambuh, virus herpes mungkin saja ada di air liur.

6. Letakkan handuk bersih atau selimut ketika hendak memangku bayi agar antara tubuh ibu dan bayi ada pemisah.

7. Usahakan tidak menyentuh bayi terutama saat kulit ibu tengah terkena herpes.

Selain ketujuh hal di atas, jangan lupa komunikasikan dengan suami untuk turut serta menjaga bayi agar tidak tertular penyakit herpes dari orang tuanya. Terlebih jika suami juga menderita herpes, beri dia pengertian agar ekstra hati-hati saat menyentuh buah hati.

Mitos Ibu Hamil dari A – Z (Part I): Tak Boleh Makan Minum Ini?

Mitos Ibu Hamil, Bunda.Co – Makan kepiting saat hamil boleh atau tidak? Bagaimana dengan kopi? Es?

Bahasan seputar mitos ibu hamil mustinya tidak berhenti di boleh atau tidak.

Lebih dari itu, pahami alasan detailnya baru putuskan, take it or leave it.

Mitos Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Kepiting, Kopi, dan Alkohol

7 Mitos Ibu Hamil Seputar Makanan dan Minuman

1. Apakah ibu hamil dilarang minum kopi?

Para ahli sepakat saat hamil baiknya menghindari minuman berkafein.

Namun bagi penikmat, tidak nyaman rasanya begitu saja kehilangan ‘taste’ minum kopi di pagi hari.

Kabar baiknya, sebagaimana dilansir www.babble.com, konsumsi kafein sejauh tidak lebih dari 200 mg/hari masih aman bagi kesehatan ibu hamil dan janin.

Catatan penting:

Minuman bersoda dan berkafein dapat mempercepat detak jantung.

Peningkatan kecepatan detak jantung tidak baik bagi ibu hamil yang memiliki sistem kardiovaskuler (jantung) lemah.

Inilah sebabnya mengapa ibu hamil tidak boleh minum kopi.

2. Ibu hamil harus banyak makan?

Banyak wanita percaya mitos ibu hamil yang harus makan dua kali porsi dewasa untuk pertumbuhan janin.

Faktanya untuk perkembangan dan pertumbuhan janin, rata-rata hanya butuh tambahan 300 kalori/hari.

Sangat berlebihan jika ibu hamil harus terkesan menjadi €˜pemakan segala€™.

Catatan:

Makan terlalu banyak hanya akan membuat janin menjadi sangat besar. Ini bisa menyulitkan dalam persalinan normal. 

3. Saat Hamil berat badan harus naik 25 pounds

Bagaimana dengan mitos ibu hamil yang harus gendut? Sebagai informasi, pertumbuhan berat badan saat hamil berbeda antara satu wanita dengan lainnya.

Beberapa ibu hamil percaya dan merasa harus membuat jarum timbangan menyentuh 25 pounds (sekitar 12 kg) saat berdiri di atasnya.

Faktanya, tidak ada parameter pasti bahwa saat hamil berat badan harus over.

Konsultasikan ke dokter perlu tidaknya menambah berat badan sebelum memutuskan menjadi ‘rakus’ karena bisa membuat bayi ikutan gendut.

Catatan penting:

Bayi yang lahir gendut memiliki kecenderungan mengalami obesitas saat mereka tumbuh dewasa.

Banyak penyakit mengintai tubuh gendut, jangan asal ambil resiko.

4. Orang hamil tidak boleh makan pedas karena bikin anak botak?

Makan pedas saat hamil pada dasarnya tidak secara langsung membahayakan kesehatan ibu dan janin.

Makanan pedas juga tidak akan menyebabkan bayi menjadi botak.

Hanya saja, saat tidak hamil sekalipun, makanan pedas bisa menyebabkan masalah pencernaan bukan?

Beberapa orang jadi sering ke kamar mandi karena diare.

Saat ibu hamil, pertumbuhan janin menekan kandung kemih sehingga ibu jadi lebih sering ke kamar mandi.

Jika makanan pedas bisa menyebabkan diare, artinya ibu hamil harus rela semakin sering bolak balik kamar mandi dan ini melelahkan. 

Catatan penting:

Meski tidak berimbas pada janin, beberapa ibu hamil mengalami nyeri di ulu hati.

Makanan pedas bisa menyebabkan nyeri semakin terasa.

Makanan yang menyebabkan diare bisa membuat ibu hamil mengalami dehidrasi. 

 

Artikel Menarik Lain:

Panduan Lengkap Hamil Sehat Persalinan Lancar by Dr. Riyani Limoa, SpOG

5 Penyebab Suami Tidak Mau Berhubungan Intim Saat Istri Hamil

Tips Agar Suami Mau Bercinta Saat Istri Hamil

 

5. Mengapa dilarang minum alkohol saat hamil?

Mitos ibu hamil yang satu ini memang benar.

Meski beberapa wanita mengaku tidak mengalami masalah kandungan saat mengkonsumsi alkohol, minuman ini tetaplah berbahaya bagi janin.

Beberapa pengaruh alkohol terhadap kehamilan adalah dapat menyebabkan keguguran, gangguan mental pada anak, hingga kerusakan sistem syaraf.

6. Ibu hamil tidak boleh makan kepiting?

Mitos ibu hamil yang tidak boleh makan ketiping atau seafood tidaklah benar jika makanan tersebut bersih dan tidak mengandung racun atau kontaminan.

Seafood kaya akan protein dan omega-3 yang bagus untuk pertumbuhan dan perkembangan otak selama dalam kandungan.

Namun harusnya muncul pertanyaan, apakah kepiting atau seafood yang dikonsumsi bersih dari kontaminan?

Jika mau sedikit peka dengan isu lingkungan, laut menjadi salah satu sasaran pembuangan limbah kimia seperti dioksin dan merkuri.

Air dari aktivitas pertanian banyak yang menggunakan pestisida lalu mengalir ke sungai dan bermuara di laut, menambah kontaminan di sana.

Itulah mengapa pencemaran laut menjadi isu serius karena di dalamnya terdapat sumber makanan yang banyak dibutuhkan masyarakat.

Ahli penyakit dan nutrisi Charles Santerre dalam www.babycenter.com membenarkan bahwa ibu hamil butuh mengkonsumsi makanan laut karena mengandung protein dan omega-3 yang baik untuk pertumbuhan janin.

Namun dirinya juga menyarankan untuk menghindari konsumsi ikan berukuran besar seperti hiu, king mackerel dan todak.

Ini logis karena ikan-ikan predator besar kemungkinan memakan ikan lebih kecil yang mungkin terpapar kontaminan.

Terkait dengan kebutuhan omega-3, ikan tuna adalah salah satu yang memiliki kandungan dalam jumlah tinggi.

Sayangnya ikan ini memiliki resiko terkontaminasi cukup besar. Kabar baiknya, Charles merekomendasikan ikan salmon.

Salmon mengandung omega-3 tinggi dengan resiko terpapar polutan yang kecil.

Sangat sulit untuk bisa benar-benar bersih dari polutan, namun sebisa mungkin kurangi konsumsi makanan yang mengandung polutan logam berat terutama saat hamil.

Catatan penting:

Meski ikan adalah salah satu dari sekian banyak makanan sehat untuk ibu hamil, sebaiknya tetap berhati-hati dalam memilih jenisnya. Merkuri banyak ditemukan pada ikan laut.

Adapun pengaruh merkuri pada ibu hamil yakni menyebabkan kerusakan pada otak janin.

Efek yang sering terjadi pada anak adalah gangguan mental, penurunan fungsi komunikasi, kesulitan bicara, hingga kebutaan.

7. Ibu hamil tidak boleh minum es?

Mitos ibu hamil yang satu ini benar-salahnya tergantung jenis es itu sendiri. Jika hanya es batu dan air putih umumnya tidak bermasalah.

Adapun yang sebaiknya dikurangi adalah minum es yang mengandung banyak gula seperti es jeruk, es teler, dan es krim.

Konsumsi es dengan kadar gula tinggi dapat meningkatkan kalori secara signifikan sehingga bisa menyebabkan bayi menjadi lebih besar.

Bayi berukuran besar bisa menyulitkan saat melahirkan, ukuran tubuh yang besar saat lahir juga memicu obesitas saat ia dewasa.

Baca juga: