Mitos Ibu Hamil, Bunda.Co – Makan kepiting saat hamil boleh atau tidak? Bagaimana dengan kopi? Es?
Bahasan seputar mitos ibu hamil mustinya tidak berhenti di boleh atau tidak.
Lebih dari itu, pahami alasan detailnya baru putuskan, take it or leave it.

7 Mitos Ibu Hamil Seputar Makanan dan Minuman
1. Apakah ibu hamil dilarang minum kopi?
Para ahli sepakat saat hamil baiknya menghindari minuman berkafein.
Namun bagi penikmat, tidak nyaman rasanya begitu saja kehilangan âtasteâ minum kopi di pagi hari.
Kabar baiknya, sebagaimana dilansir www.babble.com, konsumsi kafein sejauh tidak lebih dari 200 mg/hari masih aman bagi kesehatan ibu hamil dan janin.
Catatan penting:
Minuman bersoda dan berkafein dapat mempercepat detak jantung.
Peningkatan kecepatan detak jantung tidak baik bagi ibu hamil yang memiliki sistem kardiovaskuler (jantung) lemah.
Inilah sebabnya mengapa ibu hamil tidak boleh minum kopi.
2. Ibu hamil harus banyak makan?
Banyak wanita percaya mitos ibu hamil yang harus makan dua kali porsi dewasa untuk pertumbuhan janin.
Faktanya untuk perkembangan dan pertumbuhan janin, rata-rata hanya butuh tambahan 300 kalori/hari.
Sangat berlebihan jika ibu hamil harus terkesan menjadi pemakan segala.
Catatan:
Makan terlalu banyak hanya akan membuat janin menjadi sangat besar. Ini bisa menyulitkan dalam persalinan normal.
3. Saat Hamil berat badan harus naik 25 pounds
Bagaimana dengan mitos ibu hamil yang harus gendut? Sebagai informasi, pertumbuhan berat badan saat hamil berbeda antara satu wanita dengan lainnya.
Beberapa ibu hamil percaya dan merasa harus membuat jarum timbangan menyentuh 25 pounds (sekitar 12 kg) saat berdiri di atasnya.
Faktanya, tidak ada parameter pasti bahwa saat hamil berat badan harus over.
Konsultasikan ke dokter perlu tidaknya menambah berat badan sebelum memutuskan menjadi ârakusâ karena bisa membuat bayi ikutan gendut.
Catatan penting:
Bayi yang lahir gendut memiliki kecenderungan mengalami obesitas saat mereka tumbuh dewasa.
Banyak penyakit mengintai tubuh gendut, jangan asal ambil resiko.
4. Orang hamil tidak boleh makan pedas karena bikin anak botak?
Makan pedas saat hamil pada dasarnya tidak secara langsung membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Makanan pedas juga tidak akan menyebabkan bayi menjadi botak.
Hanya saja, saat tidak hamil sekalipun, makanan pedas bisa menyebabkan masalah pencernaan bukan?
Beberapa orang jadi sering ke kamar mandi karena diare.
Saat ibu hamil, pertumbuhan janin menekan kandung kemih sehingga ibu jadi lebih sering ke kamar mandi.
Jika makanan pedas bisa menyebabkan diare, artinya ibu hamil harus rela semakin sering bolak balik kamar mandi dan ini melelahkan.
Catatan penting:
Meski tidak berimbas pada janin, beberapa ibu hamil mengalami nyeri di ulu hati.
Makanan pedas bisa menyebabkan nyeri semakin terasa.
Makanan yang menyebabkan diare bisa membuat ibu hamil mengalami dehidrasi.
Artikel Menarik Lain:
Panduan Lengkap Hamil Sehat Persalinan Lancar by Dr. Riyani Limoa, SpOG
5 Penyebab Suami Tidak Mau Berhubungan Intim Saat Istri Hamil
Tips Agar Suami Mau Bercinta Saat Istri Hamil
5. Mengapa dilarang minum alkohol saat hamil?
Mitos ibu hamil yang satu ini memang benar.
Meski beberapa wanita mengaku tidak mengalami masalah kandungan saat mengkonsumsi alkohol, minuman ini tetaplah berbahaya bagi janin.
Beberapa pengaruh alkohol terhadap kehamilan adalah dapat menyebabkan keguguran, gangguan mental pada anak, hingga kerusakan sistem syaraf.
6. Ibu hamil tidak boleh makan kepiting?
Mitos ibu hamil yang tidak boleh makan ketiping atau seafood tidaklah benar jika makanan tersebut bersih dan tidak mengandung racun atau kontaminan.
Seafood kaya akan protein dan omega-3 yang bagus untuk pertumbuhan dan perkembangan otak selama dalam kandungan.
Namun harusnya muncul pertanyaan, apakah kepiting atau seafood yang dikonsumsi bersih dari kontaminan?
Jika mau sedikit peka dengan isu lingkungan, laut menjadi salah satu sasaran pembuangan limbah kimia seperti dioksin dan merkuri.
Air dari aktivitas pertanian banyak yang menggunakan pestisida lalu mengalir ke sungai dan bermuara di laut, menambah kontaminan di sana.
Itulah mengapa pencemaran laut menjadi isu serius karena di dalamnya terdapat sumber makanan yang banyak dibutuhkan masyarakat.
Ahli penyakit dan nutrisi Charles Santerre dalam www.babycenter.com membenarkan bahwa ibu hamil butuh mengkonsumsi makanan laut karena mengandung protein dan omega-3 yang baik untuk pertumbuhan janin.
Namun dirinya juga menyarankan untuk menghindari konsumsi ikan berukuran besar seperti hiu, king mackerel dan todak.
Ini logis karena ikan-ikan predator besar kemungkinan memakan ikan lebih kecil yang mungkin terpapar kontaminan.
Terkait dengan kebutuhan omega-3, ikan tuna adalah salah satu yang memiliki kandungan dalam jumlah tinggi.
Sayangnya ikan ini memiliki resiko terkontaminasi cukup besar. Kabar baiknya, Charles merekomendasikan ikan salmon.
Salmon mengandung omega-3 tinggi dengan resiko terpapar polutan yang kecil.
Sangat sulit untuk bisa benar-benar bersih dari polutan, namun sebisa mungkin kurangi konsumsi makanan yang mengandung polutan logam berat terutama saat hamil.
Catatan penting:
Meski ikan adalah salah satu dari sekian banyak makanan sehat untuk ibu hamil, sebaiknya tetap berhati-hati dalam memilih jenisnya. Merkuri banyak ditemukan pada ikan laut.
Adapun pengaruh merkuri pada ibu hamil yakni menyebabkan kerusakan pada otak janin.
Efek yang sering terjadi pada anak adalah gangguan mental, penurunan fungsi komunikasi, kesulitan bicara, hingga kebutaan.
7. Ibu hamil tidak boleh minum es?
Mitos ibu hamil yang satu ini benar-salahnya tergantung jenis es itu sendiri. Jika hanya es batu dan air putih umumnya tidak bermasalah.
Adapun yang sebaiknya dikurangi adalah minum es yang mengandung banyak gula seperti es jeruk, es teler, dan es krim.
Konsumsi es dengan kadar gula tinggi dapat meningkatkan kalori secara signifikan sehingga bisa menyebabkan bayi menjadi lebih besar.
Bayi berukuran besar bisa menyulitkan saat melahirkan, ukuran tubuh yang besar saat lahir juga memicu obesitas saat ia dewasa.
Baca juga: