Part I
Siapa yang suaminya sudah tidak seromantis dulu?
Siapa yang suaminya kalau “minta dilayani” tidak lagi pake mesra-mesraan lebih dulu?
Siapa yang suaminya dulu penyabar sekarang jadi gampang marah?
Siapa yang bête karena suami susah diajak berhubungan intim?
Siapa yang tak lagi merasakan cinta pada suaminya dan hanya tersisa rasa takut?
Siapa yang kini merasa tidak lagi bahagia dengan pernikahannya?
—-
Banyak penelitian mengungkapkan pria adalah makhluk visual. Saat melihat wanita, indra yang paling berperan adalah mata.
Banyak kasus, retaknya hubungan rumah tangga berawal dari perasaan yang hambar satu sama lain.
Suami istri kerapkali tak menyadari bahwa rasa cinta mereka perlahan luntur karena kemesraaan yang tak dijaga.
Hingga tiba-tiba, pernikahan sudah sampai pada titik di mana satu sama lain sudah tidak saling tertarik. Istri tidak lagi melihat suami sebagai sosok yang begitu ia cintai. Tak lagi merasa dilindungi oleh suami dan tak dipedulikan.
Suami juga tak lagi merasa sebagai pria paling beruntung di dunia. Suami melihat istri bukan lebih wanita yang dia idamkan. Bukan lagi wanita sumber inspirasi yang dulu dipujanya. Bahkan hubungan intim dirasa hanya sebatas kewajiban atau sekedar memuntahkan hasratnya.
Bahayanya adalah, banyak pasangan menikah yang menganggap hilangnya kemesraan adalah hal sepele. Padahal, ini adalah bom waktu yang bisa membawa masalah serius bagi sebuah pernikahan.
Jika hari ini teman-teman semua pembaca yang sudah jadi istri merasa tak bahagia dengan pernikahannya, sementara para suami merasa istri tak lagi bisa membangkitkan gairahnya di tempat tidur, itu sudah kartu kuning lho ya.
Jangan sampai ngumpulin banyak kartu kuning kalau nggak mau kena lampu merah alias game over.
Lanjut di Part II ya….
Tunggu Artikel Selanjutnya…..
*** Silakan Share Jika Dirasa Bermanfaat ***