Artikel BUNDA.co yang berjudul Malam Pertama Sakit? Belum Jebol Juga? Baca Ini Dulu! hadirkan buat siapa?
Buat calon pengantin yang lagi cemas nggak jelas karena denger temen-temen bilang kalau malam pertama sakit banget.
Buat pengantin baru yang gawangnya belom jebol dan lagi mikir “Coba tak ada selaput dara, mungkin malam pertama akan lebih menyenangkan…”
Kalau kalian salah satu dari 2 yang disebutin di atas, terusin bacanya biar nggak galau!
BUNDA.co – Percaya atau tidak, sebagian wanita tak bisa menikmati malam pertamanya. Bagaiamana bisa menikmati kalau rasa sakitnya benar-benar sakit? Banyak yang bilang, yang penting rileks biar nggak sakit. Segampang itukah?
Karena kenyatannya, sebagian wanita memang memang harus bersedia “berkorban” di malam pertama pengantinnya hehehehe…
Santai… Sakitnya Wajar Kok!
Kabar baiknya, rasa sakit ML di malam pertama sebenarnya sakit nggak sakit. Jadi nggak penting banget deh kalo sampe parno, nangis di pojokan, apalagi galau. Sakit saat malam pertama bukanlah sakit yang serius. Kalo sakitnya serius, habis sudah populasi manusia kan?
Malam pertama tak selalu harus dilalui dengan hubungan intim karena biasanya pengantin sudah kelelahan akibat seharian di panggung.
Andaikan pada akhirnya aktivitas bercinta langsung dimulai pada malam pertama pengantin, satu hal yang harus dipahami. TIDAK HARUS BOBOL MALAM ITU JUGA.
Kita tidak bisa membandingkan diri sendiri/pasangan hanya karena “si A atau si B bobol loh langsung di malam pertama”
Masing-masing pasangan berbeda. Ada yang jebol tanpa setetes darah sekalipun, ada yang sudah berdarah-darah padahal Mr. P baru masuk separo.
Kok bisa? Kan sudah dibilang kalau tiap orang beda-beda. Cepat tidaknya V jebol dipengaruhi banyak faktor. Daripada galau dan stress gak jelas karena ketakutan, silahkan baca beberapa hal yang mempengaruhi mudah tidaknya hubungan intip bagi pengantin yang masih perawan.
Malam Pertama Sakit Berapa Lama? Berapa Hari?
Sakit saat malam pertama itu relatif. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktornya entah dibahas di bawah. Cuman memang ada yang malam itu juga langsung jebol dan langsung sembuh, ada yang perlu beberapa hari baru jebol, dan ada yang butuh sebulanan baru kena.
Cuman biasanya asalkan udah jebol, penyembuhannya nggak lama. Cuma beberapa hari aja. Biasanya sakitnya itu waktu berusaha masuk aja. So, nggak usah parno. Semua wanita menikah pasti melalui itu. Toh mereka fine2 aja kah? Sehat2 aja toh?
Faktor yang Mempengaruhi Malam Pertama Sakit atau Tidak
1. Gangguan/Penyakit
Ada sejenis gangguan yang memang menyebabkan wanita merasa sakit saat bersenggama. Tapi gangguan yang sampai menyebabkan wanita tak bisa senggama sangatlah jarang. Jika belum berhasil berhubungan intim dalam waktu 1 bulan, biasanya masih tergolong wajar.
Jika sampai 1 bulan belum berhasil biasanya karena pihak wanita terlalu takut dan memang tak tahan dengan rasa sakit. Tapi asal terus dicoba, perlahan selaput dara akan tembus juga.
Nah, kalau lebih dari sebulan kok belum jebol dan masih saja merasa sakit, barangkali bisa konsultasi ke dokter kandungan/spesialis kelamin.
2. Ketebalan selaput dara
Selapun dara tipis akan lebih mudah dijebol daripada yang tebal. Cukup jelas kan?
Jadi kalau kamu belum juga jebol, nggak usah heboh nggak jelas. Coba aja terus, pelan-pelan, entah juga jebol kok.
3. Ukuran Mr. P
Dimasukin Mr. P besar sama yang sedeng pastinya lebih nyesek & sulit yang ukurannya gede kan?
4. Psikologis
Saat pengantin wanita yang masih tegang saat berhubungan intim, selaput dara bisa tegang dan bikin Mr. P susah masuk. Memang benar apa yang orang bilang bahwa hubungan intim saat malam pertama itu sakit, tapi sakitnya wajar. Kalau kamu trus menanamkan bahwa ML itu sakit, makan pikiran bakal tegang, selaput dara tegang dan bikin sakit saat dimasukin.
Ini bukan sekedar teori. Tegang dan gugup itu hanya akan mempersulit keadaan. Yang tadinya sakitnya cuma level 1, gara-gara tegang jadi level 3. Ini tak hanya terjadi saat malam pertama, saat persalinan/melahirkan, ibu yang rileks cenderung lebih mudah saat persalinan.
Jadi, tanamkan di kepala bahwa malam pertama itu untuk dinikmati, buka diresapi rasa sakitnya. Makanya, rileks ya!
5. Minim Foreplay
Ini yang sering dilupakan pasangan pria. Mereka maunya langsung menu utama, main tancep aja. Padahal wanita yang masih perawan kadang gugup setengah mati. Jangankan untuk membuka baju & berhubungan intim, menyadari bahwa dirinya ‘terkurung’ bersama pria saja mungkin bikin dia gugup.
Makanya penting bagi wanita untuk lebih dulu basah (benar-benar basah) agar hubungan intim lebih mudah.
Wanita bisa basah jika ia sudah terangsang. Cairan basah ini fungsinya sebagai pelicin saat Mr. P masuk. Tanpa pelicin, baik Miss. V maupun Mr.P bisa lecet.
6. Pengalaman Pria/Suami
Kalau sekedar memaksa istri biar jebol itu gampang. Penjahat kelamin yang suka memperkosa korbannya itupun pinter kalau cuma jebol paksa.
Tapi pernikahan dilakukan agar suami istri saling menyayangi, memahami dan mengasihi. Jangan jadikan istri sebagai objek kepuasan semata kecuali jika kamu ingin pernikahan yang tak bahagia. Pahami kondisi istri jika ia terlihat tegang.
Jadi untuk para suami, ketahuilah bahwa kelihaianmu dalam urusan wanita & ranjang akan berguna untuk membantu pasangan wanitamu mengurangi rasa sakit di malam pertama.
Eh jangan ngeres dulu! Kelihaian urusan ranjang tak selalu berasal dari pengalaman. Sekarang jamannya teknologi informasi sudah canggih. Banyak-banyaklah membaca biar tahu bagaimana harus memperlakukan wanita saat malam pertama. Jadilah pria yang cerdas dengan banyak membaca.
7. Tempat Tak “Aman”
Ini juga akan sangat berpengaruh. Di beberapa tempat, saat malam pertama pasangan akan berada di rumah pihak perempuan. Meskipun kamar pengantin sudah didekorasi sedemikian rupa, jika di rumah tersebut ada orang lain, mungkin ada rasa tidak nyaman.
Apalagi kalau yang kamar pengantinnya berbatasan dengan kamar penghuni lain di rumah. Nah… Kalau kondisinya seperti ini, jangan maksa harus berhasil malam itu juga deh ya.
Intinya Belajar Saling Memahami, Menghargai & Pengertian
Di atas semua teori, intinya cuma 3 hal: saling memahami, menghargai & pengertian. Kelihatannya kalau diucapin sederhana, tapi prakteknya gak semudah bikin tempe goreng. Baik pria maupun wanita, setelah menikah, belajarlah untuk melihat segala sesuatu jangan hanya dari sudut pandang sendiri. Cobalah lihat dari sudut pandang pasangan.
Apa yang Harus dilakukan?
Jika Anda adalah seorang pria, maka jangan sepelekan jika istri mengeluh sakit saat ML pertama. Namanya luka ya wajar kan sakit? Makanya jangan terburu nafsu jika memang pasangan belum siap, bersabarlah. Jika memang hari ini belum sukses, bukankah masih banyak hari-hari esok?
Jika Anda adalah wanita, maka belajarlah untuk mengelola rasa takut karena rasa takut hanya menambah sulit. Jika suamimu bukanlah pria berpengalaman dalam hubungan intim, cobalah berkomunikasi. Ungkapkan jika Anda memerlukan lebih banyak forplay agar hubungan intim lebih mudah.
Meski malam pertama sakit, bagi wanita tetap tak mudah untuk angkat bicara urusan ranjang. Namun demi kenyamanan bersama, mengapa tidak dikomunikasikan dengan pasangan?