Mulut kalau nggak dijaga baik-baik bisa jadi sumber petaka. Makanya bagi mereka yang sudah menikah, biarpun pasangannya pengertian dan super sabar, rem mulut nggak boleh blong. Bisa bahaya kalau sampe lepas kendali.
Nah, sahabat BUNDA.co, beberapa hal ini perlu dihindari oleh seorang istri jika tak ingin dibenci suami.
1. Saat suami gagal, jangan suka bilang….
“Aku kan sudah bilang”
“Kamu sih nggak mau denger kataku”
Hei bukkk, kalau suami lagi melakukan kesalahan, tanpa dia bilang “maaf ma, papa salah”, dia udah tau kali kalau dia salah. Apalagi kalau sebelumnya sudah diperingatkan istri, dalam hati terdalam, dia akan kesel dengan dirinya sendiri.
Jadi nggak perlu deh nyalahin segala kalau kamu nggak mau dibenci suami. Semua orang perlu berproses. Kadang-kadang bikin kesalahan itu wajar. Hidup itu pembelajaran. Namanya belajar ya kadang dalah kadang bener.
Trus knp suami nggak bilang menyesal setelah berbuat salah? Ya karena pria itu di dadanya isinya ego dan harga diri. Jangan deh sekalipun paksa suami nurunin harga dirinya.
Baca Juga: Layak Dicoba! Cara Membuat Suami Makin Sayang Istri
Kecuali nih… kalau kesalahannya fatal, mau kita nyalahin gak papa. Untuk kesalahan yang memang besar, suami maklum kok kalau istrinya marah-marah.
Misal, gara-gara suka mabok dia jadi sakit jantung. Gara-gara nggak mau jaga jarak ama cewek, dia jadinya selingkuh dan bikin RT rusak. Gara-gara deket sama pecandu narkoba, dia jadi ikutan make dan bikin keuangan keluarga ancur.
2. Saat emosi jangan suka bilang…
“Papa nggak pernah bisa ngertiin…”
“Papa nggak pernah bisa bikin bahagia…”
Garis bawahi kata “nggak pernah” yaa. Memang sih kalau cewek lagi marah itu, buat mengekspresikan kemarahannya, biar lebih greget dan heboh, cewek demen banget pake kata “nggak pernah”.
Padahal, pria jengkel loh dibilang gitu. Kalau wanita pake kata “nggak pernah” artinya “jarang”, sementara pria mengartikannya ‘dituduh sama sekali tidak pernah bisa ngertiin, sama sekali, tak pernah sekalipun’.
Kalau dituduh seperti ini, bisa-bisa bukannya berempati pada kemarahan istri, tapi suami justu kesal karena dituduh tidak pernah bisa memahami istri sama sekali.
Padahal kalau lagi nggak ada masalah, suami sering bisa ngertiin kan? Suami juga pasti pernah bikin kamu bahagia to?
Saya sendiri juga suka pakai kata “nggak pernah”. Cuman sekarang jarang banget pake kata-kata merusak macam itu. Karena kalau suami balik kesal, niatnya marah malah dituduh istri nggak bisa bersyukur. Hehehe
3. Pas lagi ada masalah, bilang…
“Nyesel nikah sama kamu mas”
“Udahlah, kita akhiri aja pernikahan ini”
Kata seperti ini hanya untuk siapa? Tahu untuk siapa? Untuk istri yang benar-benar merasa ingin bercerai. Kalau masih ada rasa cinta ke suami, rasa takut kehilangan suami, berhentilah mengatakan hal semacam itu.
Percayalah. Sekali dua kali suami bisa maklum. Tapi kalau terus-terusan, suami bisa eneg dan meng iya kan ancamanmu.
So, kalau lagi marahan, jaga selalu biar akal tetap sehat. Biarpun seribu umpatan rasanya mau keluar, jaga itu mulut biar nggak ndeso. Biar nggak asal njeplak. Sakit karena dipukul seminggu bisa sembuh, tapi sakit hati karena ucapan? Bisa sampe mampus nggak bisa dilupain. Cucok sama tulisan ini? Ngerasa bermanfaat? Share ya ka facebook atau twittermu. Jgn lupa tag temen-temenmu.