Saat Suami Tidak Adil Dalam Poligami… Dosakah?

Saat Suami Tidak Adil Dalam Poligami… Dosakah?

Saat Suami Tidak Adil Dalam Poligami… Dosakah?, BUNDA.co Siapa bilang membagi perasaan menjadi dua merupakan hal mudah sehingga nekad melakukan poligami? Sunah rosul? Sunah rosul yang mana? Lha wong nabi justru nabi bilang ngga usah melakukannya kalau tidak bisa adil kok.

Lagi-lagi korban yang nyata di sini adalah semua pihak terkait yaitu suami yang bingung karena tidak bisa adil, istri-istri yang uring-uringan, dan yang paling parah adalah anak-anak yang kurang terurus.

 

Berdosakan Bila Suami Tidak Adil Dalam Poligami

Tentu saja ia berdosa karena telah melalaikan kewajibannya yaitu mampu berbuat adil kepada istri-istrinya. Akan semakin berdosa jika istrinya merasa tidak ridho. Terlebih lagi tidak ada itikat baik dari suami untuk berbuat adil. Namun apa pengertian adil dalam berpoligami?

belajar tentang keadilan suami tidak adil dalam poligami istri perlu mandiri

Image by. qureta.com

Adil di sini bukan berarti harus sama kadar sayang atau cintanya. Adil yang dimaksud hanyalah perihal waktu giliran untuk bermalam dan nafkah lahir. Mengenai keadilan memberikan rasa cinta itu sangat tidak mungkin karena besarnya cinta yang kita punya untuk seseorang di luar kekuasaan kita.

Apabila dalam poligami menemui kendala-kendala yang menyebabkan dirinya kurang mampu berbuat adil, suami bisa meminta pengertian dan keridhoan istri. Berterus terang mengenai keadaan yang sebenarnya akan jauh lebih baik ketimbang berbohong. Misalnya, suami baru saja turun jabatan dan otomatis pendapatannya turun sehingga jatah uang bulanan untuk salah satu istri menjadi lebih sedikit dari biasanya.

Contoh lain adalah salah satu istri sakit keras dan membutuhkan perhatian ekstra. Hendaknya istri yang lain diberikan pengertian sehingga tidak merasa sedih.

Saat seseorang memutuskan berpoligami, hendaknya ia memikirkan segala aspek seperti besar kecilnya pendapatan, kekuatan mental, niat yang bersih dan kemampuan mengatasi segala masalah setelah berpoligami.

Boleh Menceraikan Istri?

Suami boleh saja menceraikan salah satu istrinya jika ia merasa tidak sanggup memberikan keadilan dan istri tidak ridho. Namun, sebelum suami memutuskan bercerai, suami istri memikirkan dampak yang mungkin ditimbulkannya seperti psikologis anak.

Jika masih bisa dicari jalan keluar selain melalui perceraian, maka wajib hukumnya ditempuh. Misalnya istri mau bersabar dan mengalah dengan keadaan ini atau suami mau berusaha lebih keras memenuhi kewajiban untuk para istrinya. Kalau semua pihak sudah mau berusaha menjalankan yang terbaik yaitu mempertahankan rumah tangga, maka perceraian tidak perlu ditempuh.

Suami Tidak Adil Dalam Poligami – Suami Hanya Mencintai Satu Istri

Allah SWT berfirman:

Dari ayat tersebut kita dapat mengetahui bahwa suami tidak akan bisa adil dalam urusan hati. Akan ada salah satu istri yang paling disayang dari istri lainnya. Tetapi, Allah melarang suami menyia-nyiakan istri yang tidak (kurang) ia cintai.

Para istri juga harus berlapang dada jika ternyata madunya lebih dicintai oleh suami dibanding dirinya. Hal ini sudah kodrat. Yang harus dilakukan adalah bersabar, bersabar, dan tetap melayani suami sebaik mungkin. Palayanan istri inilah yang akan menunbuhkan benih benih cinta atau menumbuhkan jalinan kasih yang kuat.

Jangan egois dan menuntut cerai jika suami tidak lebih sayang pada Anda. Bukankah Anda sendiri yang telah menerimanya menjadi suami? Jadi, harus menerima konsekuensinya jika ternyata ia tidak cinta. Daripada menyesali apa yang sudah diambil, kan lebih baik jika berusaha menyenangkannya?

Yang Anda layani adalah suami yang berbuat baik kepada Anda. Jika suami tidak adil dalam poligami bahkan memperlakukan Anda dengan buruk (dengan alasan tidak cinta), Anda boleh menuntut cerai. Tapi ingat ya, cerai merupakan jalan terakhir.